Batam,- Perseteruan di dunia Digital antara  ketua organisasi Light Independent Bersatu-Indonesia (TEAM LIBAS) Kepri dengan oknum wartawan di Kota Batam makin meluas.

Hal ini terjadi, ketika salah satu oknum wartawan yang mengaku ketua Organisasi dan lembaga tim Libas kepri menjalin komunikasi denga salah satu oknum wartawan yang dipercaya pengusaha untuk menyampaikan uluran tangannya kepada para awak media.

Dalam pernyataan Ketua Tim Libas yang dimuat di beberapa media miliknya sendiri, menyebut ada oknum wartawan bagi-bagi jatah kepada wartawan, yang diterbitkan pada tanggal 25/12/2024.

Sebelumnya diketahui ada pemberitaan terkait dugaan oknum pengusaha media online dan lsm libas di batam ancam kekondusifan kota batam lewat dunia digital yang terbit tanggal 24/12/2024.

sebelum pemberitaan diterbitkan, berikut sekilas percakapan kedua belah pihak lewat whatsaap yang dikirim ke awak media ini:

Awak media ini mencoba menelusuri awal perseteruan tersebut, pemberitaan yang tayang tanggal 24/12/2024, didasarkan saat pengusaha lewat humas mengulurkan tanganya untuk para awak media dengan nominal 50.000, salah satu oknum wartawan tidak terima dengan nominal tersebut dan mengaku sebagai ketua lembaga organisasi tim libas di Kepri dan meminta 50 anggotanya di Kota Batam di akomodir dengan perkalian 100/orang (100.000/orang).

“Saya ini punya 10 media, anggota saya di Batam sekitar 50 orang, jadi per orang  100 rupiah? Cobalah pikir… ini belum saya bawa lagi lembaga team LIBAS, Saya ketua Team libas Kepri… Kalau nilai segitu sy dianggap rendah, yang sewajarnya saja, kalau saya 6 media x 50 , 300 ya” isi chat permintaan ketua tim libas kepada humas pengusaha itu, yang dikirimkan kepada awak media ini (Kamis, 26/12/2024).

Di waktu yang bersamaan awak media ini mencoba mengkonfirmasi Elwin Ndruru selaku Ketua umum DPP Organisasi Light Independent Bersatu (TEAM LIBAS) yang berkedudukan di Pekanbaru lewat pesan Whatsaap nya terkait statementnya akan melaporkan oknum wartawan yang bagi bagi jatah dari mafia illegal dan akan melaporkan oknum tersebut yang di muat di beberapa media online.

“Yakin banget pun  tidak ada organisasi Team Libas saya minta-minta dan tidak ada juga menerima sehingga dalam pemberitaan oknum wartawan tersebut merugikan saya dan telah melakukan pencemaran nama baik organisasi Team Libas Milik saya, itu fitnah”, ujar Elwin Ndruru.

Awak media mencoba mengkonfirmasi, Edelwin Nduru terkait wartawan yang dapat jatah sesuai dengan pernyataanya di publik dan kapan oknum wartawan yang bagi bagi jatah itu dilaporkan, namun sangat disayangkan edelwin belum membuka kapan hal itu dilakukan.

“Soal bukti yang saya miliki atas dugaan oknum wartawan bagi-bagi jatah terkait usaha illegal di Kota Batam itu bukan hak saudara bertanya dengan saya, tapi itu adalah kewenangan pihak penyidik kepolisian nantinya bos, soal kapan dan dimana saya melaporkan itu juga bukan hak saudara bertanya melainkan itu wewenang penegak hukum baik itu ke Dewan Pers maupun kepada pihak kepolisian”, cetusnya.

Masih dengan Edelwin Nduru, kapan pihak tim libas komunikasi dengan oknum wartawan yang disebut dalam statment pemberitaan itu, dan kapan pemberitaan itu diterbitkan?

“Sekali lagi saya jelaskan dengan anda bahwa saya adalah sumber atas nama ketua umum DPP Team Libas harap anda memahami kalimat orang”, ujarnya.

Sangat disayangkan pengakuan sebagai narasumber atas nama ketua DPP Team Libas namun tidak bisa ditanyai sama awak media. (*/tim)